Thursday, January 21, 2010

Rawan Pembobolan, Hati-hati Bertransaksi di ATM

Grace Simon, penyanyi top era 1970-an, langsung menarik seluruh dana yang tersisa di bank begitu rekeningnya ketahuan kebobolan sebesar Rp 15 juta. Ia tak mau dana pribadi maupun dana panti asuhan miliknya yang masih tersimpan di bank ikut terkuras pula. Grace, yang kini mengelola panti asuhan Baith-El di Jalan Jempiring 20 Semarapura itu adalah satu di antara 19 korban sindikat pembobol rekening via anjungan tunai mandiri (ATM) di Bali.

Itu yang dilakukan Grace, lalu bagaimana dengan korban lainnya? Tak banyak korban yang mau buka suara soal ini. Yang pasti, menurut Kapoltabes Denpasar Kombes Pol. Gede Alit Widana, dari seluruh korban yang melapor, total dana yang telah tersedot penjahat mencapai lebih dari Rp500 juta. Untuk kepentingan pengungkapan, Alit Widana mengatakan pihaknya telah memeriksa 20 orang saksi serta melakukan koordinasi dengan pihak bank.

“Berdasarkan hasil peyelidikan sementara, sistem yang digunakan untuk membobol kartu ATM para nasabah, diduga dengan memasang chips di mesin ATM untuk merekam data dari kartu dan juga adanya pemasangan kamera tersembunyi untuk mengetahui digit nomor PIN milik para nasabah,” paparnya kepada pers, Kamis (21/1).

Rupanya, pembobolan ATM ini bukan hanya terjadi di Bali. Melainkan terjaid juga Jakarta. Kamis (21/1) TEMPO Interaktif melaporkan bahwa Markas Besar Kepolisian mulai mempelajari keterlibatan mafia Rusia dalam kasus pembobolan ATM ini.
“Kan sebagian pelaku sudah keluar (dari penjara). Kami pelajari modus operandinya, apakah yang sekarang sama dengan yang lama,” ucap Kepala Badan Reserse dan Kriminal Inspektur Jenderal Ito Sumardi. Menurut Ito, apabila modus yang digunakan sama, maka ada kemungkinan operasi pembobolan kembali dilakukan oleh mereka.

“Namun kami masih mengembangkan (keterkaitan mafia Rusia),” tandasnya.

Di Bali, sejumlah korban yang melapor ke kepolisian terkait kasus ini antara lain: Robert Allen - Rp55 juta (BCA), Richard Lewis - Rp18,5 juta (BCA), Sueca - Rp8,5 juta (BCA), Yudiyono - Rp34 juta (BCA), Lili Suryani - Rp145 juta (BCA), Wilhelmina Bia Migirayo - Rp19 juta (BCA), Grace Ellen Simon - Rp 15 juta (BCA), Ika Nuriali - Rp8,5 juta (BCA), Helena Brau Buo - Rp27 juta (Permata), Dario – Rp 46 juta (Permata), NN – Rp 11,5 juta (Permata), Wayan Siplin – Rp13,2 juta (BNI), Ketut Sri Wardani – Rp 30,1 juta (BNI), Nyoman Sureni – Rp30 juta (BNI).

Berkait dengan kasus ini, pihak Bank Indonesia menghimbau nasabah untuk mengganti PIN secara berkala sebagaimana telah diingatkan oleh pihak bank selama ini. Berikut ini beberpa beberapa tip lain menghindarkan diri dari pembobolan rekening via ATM:


1. Lindungi kerahasiaan PIN dengan tidak memberitahukannya kepada siapa pun, termasuk kepada orang yang tampak seperti petugas bank.
2. Tutup dengan tangan saat memasukkan PIN di ATM sehingga PIN tidak dilihat oleh pihak lain.
3. Perhatikan kondisi fisik ATM dan sekililingnya. Apabila ada hal-hal yang mencurigakan, jangan gunakan ATM tersebut. Segera laporkan kondisi tersebut kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib.
4. Pada saat bertransaksi menggunakan kartu ATM / Debit pada merchant / toko yang bekerja sama dengan pihak perbankan, perhatikan kondisi alat EDC (Electronic Data Capture). Bila terdapat alat yang mencurigakan menempel pada EDC, urungkan transaksi dan segera laporkan kepada pihak bank terdekat atau kepada pihak berwajib.
5. Segera lakukan pemblokiran Kartu ATM, jika kartu ATM anda hilang dengan menguhubungi via telpon atau datangi kantor cabang penerbit kartu tersebut.
6. Gunakan Ruang ATM yang benar benar aman dan jauh dari orang2 tidak di kenal.
7. Untuk mengacaukan rekaman penjahat, setelah bertransaksi via ATM, masukkan kembali kartu ATM lalu tekan nomor acak dan tekan tombol “cancel”.

Penting:
Modus Pembobolan ATM dan Cara Pencegahannya

Wednesday, January 20, 2010

Angin Barat, Sampah Menumpuk di Pantai Kuta

Telah hampir dua pekan berselang, timbunan sampah “kiriman” yang mengotori tepian Pantai Kuta, masih saja terlihat. Setiap pagi, ribuan kubik sampah berjejal di bibir pantai. Sampah tersebut dibawa oleh arus air laut akibat dampak embusan angin barat sejak bulan Desember lalu. Setiap hari 33 Satgas Pantai Kuta dibantu para pedagang telah bekerja ekstra keras melakukan pembersihan tumpukan sampah tersebut. Namun, setiap pagi, selalu saja ada tumpukan sampah berupa botol air mineral, kemasan rokok, plastik, ranting, potongan kayu, akar pohon, batang pohon pisang, dan kayu gelondongan, berjubel di situ. Pembersihan dilakukan sejak pagi hingga sore, sebanyak enam kali setiap harinya.

“Untuk mempermudah pekerjaan, selain menggunakan peralatan sederhana, kami juga mengerahkan tiga unit alat berat (loader) dan satu unit truk sampah,” papar I Gusti Ngurah Tresna, Ketua Unit Satgas Pantai Kuta.

Menurut Tresna, kejadian semacam ini selalu berulang setiap datang angin barat yang biasanya berembus sejak pertengahan Desember hingga Pebruari. Tentu saja kondisi ini sangat menggangu kenyamanan berwisata di pantai tersebut. Selain tak sedap dipandang mata, sampah tersebut juga mengembuskan bau amis yang menyengat .

Terganggunya aktivitas pelancong oleh sampah tersebut membuat pemasukan para pedagang di sepanjang pantai tersebut merosot drastis. Herman, seorang pedagang bakso yang pada situasi normal biasa menangguk rejeki sebesar Rp. 175 ribu hingga Rp 200 ribu per hari, kini melorot hingga kurang dari sepertiganya.

"Tamu-tamu jadi malas berjemur di pantai. Jadi ndak ada yang belanja," keluh pemuda asal Lombok yang mengatakan bahwa dirinya baru memperoleh pendapatan sebesar Rp 45 ribu, padahal hari sudah beranjak siang.

Yang mengherankan bagi Tresna dan Herman, kenapa Pemerintah selalu terlambat dalam mengantisipasi kondisi tahunan ini. (abe/jjb)

Friday, January 15, 2010

Rujak Kuah Pindang Dadong Ayu

Pernah mendengar menu rujak kuah pindang, bukan? Itu lho, rujak berbumbu terasi, garam dan cabai, lalu dikuahi dengan kaldu ikan. Di Bali, banyak warung yang menyediakan jenis kudapan ini. Satu di antaranya adalah “Warung Dadong Ayu” di Jalan Merdeka, Renon, Denpasar. Letaknya persis di pojok perempatan berseberangan dengan kantor Telkomsel. Warung ini sederhana saja, namun rasa rujaknya istimewa. Komposisi bumbunya terasa pas dengan buah dan kuahnya sehingga adonan menjadi begitu segar dan menerbitkan selera.

Layaknya warung rujak tradisonal di Bali, selain rujak kuah pindang di warung ini juga tersedia rujak cuka dan rujak gula. Keduanya sama segar dan nikmatnya. Tak ketinggalan juga hidangan tipat bumbu plecing, plecing kangkung dan tipat cantok. Harga per porsinya rata-rata Rp 3 ribu saja.

Dan, yang penting, meskipun tempat dan bangunannya sederhana, penyajian makanan di warung ini cukup hygenis. Mau coba? Datang saja. Tapi, jangan terlalu sore. Soalnya, warung tradisonal ini cukup laris. Begitu dagangan yang disiapkan pada pagi hari habis (biasanya sekitar pukul 14), maka warung pun langsung tutup. (abe/jjb)

Sunday, January 10, 2010

Musim Hujan, Tarif Diving Turun 10 Persen

Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Bali membawa pengaruh bagi usaha diving dan snorkeling di beberapa dive spot di sisi timur pulau ini. Beberapa wahana wisata bawah laut di Kabupaten Karangasem seperti pantai Amed, Jemeluk, Bunutan, Tulamben dan beberapa pantai lainnya mengalami kelesuan. Untuk merangsang minat klien, beberapa penyelenggara wahana tersebut memberi potongan sebesar sepuluh persen dari tarif biasanya.

Memang, hujan deras yang kerap turun secara tiba-tiba membuat para peminat olahraga air urung menjalankan niatnya. Akibatnya, tidak hanya pengusaha wahana air yang merugi akibat situasi ini, para nelayan yang kesehariannya turut menggantungkan diri pada bisnis ini pun harus merelakan penghasilannya menyurut.

I Gede Suta, seorang dive master di pantai Amed, menuturkan bahwa setiap kali musim hujan rata-rata perusahaan wahana bawah air mengalami penurunan order sekitar 75 persen. Soalnya, pada musim hujan, perairan pantai menjadi keruh oleh aliran lumpur dari sungai-sungai.

“Ini menyebabkan jarak pandang di air menjadi pendek, dan pemandangan di bawah air menjadi tidak menarik” paparnya.

Menurut Suta, aktivitas wisata diving dan snorkling yang paling ramai di kawasan ini adalah pada bulan Mei sampai Juni. Pada bulan-bulan tersebut, dalam sehari bisa 40 orang tamu yang melakukan diving yang berbiaya antara 35 hingga 45 dollar Amerika per orang. (rul/jjb)

Friday, January 8, 2010

Gelombang di Perairan Selatan Bali Capai 2,5 Meter

Dari analisa angin (streamline) selama 24 jam terakhir, Balai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) mencermati adanya daerah belokan angin dari Sumatera bagian utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, perairan Halmahera hingga Papua. Untuk daerah Bali dan Nusa Tenggara, terjadi daerah belokan angin yang diakibatkan pembentukan daerah tekanan rendah di sekitar benua Australia, hal ini dapat menyebabkan pembentukan awan-awan hujan yang berpeluang memberikan hujan dengan intensitas ringan - sedang terkadang lebat.

Pola angin rata - rata di wilayah Bali dan Nusa Tenggara 05 - 28 km/jam. Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali adalah 0,5 – 1,5 meter; perairan selatan Bali adalah 0,75 - 2,5 meter; Selat Bali adalah 0,75 - 2,0 meter; dan Selat Lombok adalah 0,5 – 2,0 meter.

Berdasarkan kondisi di atas, hingga hari Minggu (10/1), BKMD tetap mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terjadinya hujan dengan intensitas sedang disertai badai petir dan angin kencang secara tiba-tiba yang bersifat lokal terutama di wilayah Bali bagian tengah dan selatan. Namun, menurut perkiraan, hujan berpetir tersebut hanya akan berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Thursday, January 7, 2010

Puting Beliung Hantam Bali Utara, Bali Selatan diimbau Waspada

Hujan deras disertai badai puting beliung menghantam kabupeten Buleleng Selasa (5/1) lalu. Sore itu, pukul 18.30 wita, amukan badai itu mengobrak-abrik kabupaten yang terletak di bagian utara Pulau Bali itu. Kantor Bupati Buleleng di Jalan Pahlawan No 1 Singaraja, pun tidak luput amukannya. Sebuah bangunan yang berada di parkir timur kantor tersebut hancur tertimpa pohon yang tercerabut dan tumbang. Kerusakan lain terjadi di Desa Tegalinggah, Kecamatan Sukasada. Badai yang bergerak dari laut menjalar ke arah barat melintasi daya desa itu dan menghancurkan 12 rumah.

Cuaca buruk itu juga mempengaruhi pelabuhan penyeberangan Gilimanuk sejak Selasa (5/1) lalu. Hari itu aktivitas pelayaran di selat Bali sempat terhenti sekitar setengah jam akibat hujan deras disertai angin kencang. Cuaca buruk membuat jarak pandang sangat terbatas. Selain itu, kuatnya hembusan angin juga bisa menyeret kapal yang sedang berlayar.

Menurut data di Balai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Denpasar, hujan deras yang menganggu jarak pandang nahkoda kapal sewaktu-waktu masih akan terjadi di selat Bali. Begitupula aging kencang dengan kecepatan 0,3 sampai 18 knot dan gelombang dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter. Menurut perkiraan, pola angin rata - rata wilayah Bali Baratdaya – Barat 05 - 26 km/jam. Suhu muka laut di perairan selatan dan utara Jawa berkisar 30°C.

Pantauan terakhir Citra Satelit Cuaca menunjukkan sebaran awan masih dominan di sekitar wilayah equator yang berpotensi hujan sedang - lebat umumnya terjadi di wilayah Indonesia bagian barat. Cuaca di Jatim, Bali, NTB dan NTT umumnya hujan ringan - lebat.

Meski kondisi cuaca tiga hari terakhir di Bali berawan dan hujan ringan hingga sedang, adanya aktivitas konvektif atmosfer berskala lokal dan suhu udara yang cukup panas dapat menyebabkan pertumbuhan awan - awan hujan di sebagian wilayah Indonesia. Hal ini perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang disertai badai petir dan angin kencang secara tiba-tiba yang bersifat lokal yang tidak terlalu lama terutama di wilayah Bali bagian tengah dan selatan, umumnya pada malam hingga dini hari.

Wednesday, January 6, 2010

Pura Meduwe Karang

Secara harfiah, kata “Pura Meduwe Karang” dapat diterjemahkan dengan “Pura Pemilik Lahan”. Pura ini terletak di Desa Kubutambahan, sekitar 12 kilometer dari kota Singaraja, lebih kurang satu kilometer dari pertigaan Singaraja, Kubutambahan dan Kintamani. Sesuai dengan namanya, pura ini merupakan tempat memohon kesuburan agar tanaman di tegalan berhasil baik. Lahan di kawasan Kubutambahan memang didominasi oleh tegalan untuk bertanam kelapa, kopi, atau jeruk. Tanaman semusim yang biasa dibudidayakan di sana adalah ubi kayu dan jagung.

Tata letak dan arsitektural pura ini khas Bali Utara. Gugusan tangga, areal yang luas dan lapang, detil ornamen serta deretan patung-patungnya, sulit ditemukan pada pura-pura di Bali Selatan. Jumlah patung di pura ini tak kurang dari 34 buah. Semuanya merupakan karakter yang diambil epos Ramayana.

Pura ini terdiri dari tiga bagian yang semakin ke dalam semakin meninggi. Areal teringgi merupakan areal tersuci di mana terdapat sebuah bangunan padmasana dari padas yang diapit oleh sepasang bangunan beratap limas. Di situlah persembahyangan di lakukan. Jika diperhatikan dari kejauhan, susunan bati padas dari dasar hingga puncak padmasana, tampak seperti susunan piramid.

Ada lagi hal lain yang unik di pura ini. Pada dindning sebelah utara terdapat ukiran setinggi satu meter yang melukiskan seorang pegawai Pemerintah Belanda tengah mengendarai sepeda dari tumbuhan. Beberapa catatan mengatakan bahwa ukiran ini merupakan hasil reproduksi dari ukiran yang dibuat pada tahun 1904 yang sempat hancur akibat gempa bumi. Konon pengendara sepeda dalam ukiran tersebut adalah W.O.J. Nieuwenkamp, pelukis Belanda yang terkenal pada saat itu yang berkeliling Bali dengan mengendarai sepeda pada awal tahun 1900 an. Nieuwenkamp selalu melukiskan tempat-tempat yang sempat ia kunjungi. Pada saat restorasi, bentuk sepeda diubah menjadi sepeda dengan roda berbentuk bunga teratai, Nieuwenkamp diubah menjadi mengenakan sarung dan ditambahkan dengan pattern tumbuhan dan bunga-bunga sebagai latar belakang. Di antara kaki dan roda sepeda terdapat sosok anjing dan tikus, kumis tebal Nieuwenkamp dan inisialnya tidak terdapat lagi.

Ingin mengunjungi pura ini? Karena kawasan bali Utara terletak cukup jauh dari Kuta, agar waktumu efektif buatlah pejalanan satu hari atau lebih untuk mengunjungi Bali Utara. (abe/"Bali Handbook" Bill Dalton)